Seiring dengan perkembangan teknologi, perpustakaan tidak hanya bisa dikunjungi secara fisik dengan mengunjungi gedung perpustakaan yang kemudian meminjam buku secara manual, tapi kini dapat dijelajahi di dunia maya dengan mengunjungi perpustakaan secara online di internet. Begitu juga kita bisa baca buku tanpa harus membeli atau meminjam buku ke perpustakaan, cukup meng klik judul buku (e_book), dalam hitungan menit bisa diperoleh berbagai informasi di penjuru dunia

PRESS RELEASE

Melalui blog ini kami ingin berbagi informasi dan pengetahuan, dengan menyediakan e_book, artikel-artikel, daftar pustaka dari koleksi perpustakaan yang kami kelola. Perpustakaan ini juga menyediakan bahan bacaan untuk masyarakat sekitar dalam rangka meningkatkan pengetahuan, kreativitas dan minat baca masyarakat. Melalui perpustakaan online ini kami juga berharap partisipasi anda dengan mengirimkan e_book, resensi buku, artikel karya sendiri atau saduran serta membantu pengadaan buku untuk melengkapi koleksi perpustakaan dengan mengikuti program AYO SUMBANG/TITIP BUKU

Sabtu, 07 Agustus 2010

Wanita dan Konsumerisme

Sesuai dengan perkembangan jaman, segala aspek kehidupan kini semakin mengarah kepada era globalisasi. Kehidupan wanita juga tak luput dari pengaruh globalisasi tersebut, yaitu semakin merebaknya gejolak emansipasi, yang akhir-akhir ini bantak diperjuangkan dimana mereka menuntut persamaan hak antara pria dan wanita, apakah itu dalam masalah pekerjaan, pendidikan, politik dan sebagainya. Dampak yang timbul dari emansipasi tersebut, yaitu banyaknya wanita yang memilih bekerja di luar rumah, baik itu diperkantoran , industri, took-toko, ataupun lapangan. Dewasa ini suami istri bekerja dua-duanya bukanlah hal asing lagi. Adapun alasan kenapa wanita bekerja di luar rumah atau memilih sebagai wanita karier, pertama mereka dituntut untuk membantu ekonomi keluarga agar kehidupannya meningkat, dan kedua ada juga yang berniat untuk mengembangkan wawasan dan keahlian yang dimilikinya, sehingga bisa berguna bagi dirinya, keluarga dan negara.
Dengan bekerjanya wanita sudah barang tentu mereka akan memperoleh imbalan/jasa atas keringat, tenaga dan pikiran yang dikeluarkannya yaitu beruapa uang, baik itu yang diterima secara harian, meingguan atau bulanan. Besar kecilnya uang yang diterima disesuaikan dengan berat ringannya suatu pekerjaan yang mereka tangani ataupun sesuai dengan keahlian dan pendidikan yang dimiliki. Sehingga saat ini banyak pekerja wanita yang bisa memiliki, mengatur dan membelanjakan uangnya secara mandiri, tanpa harus tergantung pada pihak lain. Mereka dapat memanfaatkan uang yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Menurut suatu sumber, ada 4 ciri pada kaum pekerja wanita (working women) saai ini, yaitu memiliki uang, berpendidikan tinggi, aktif bepergian dan mandiri. Memang keempat cirri tersebut banyak mendominasi pekerja wanita di kota-kota besar. Dengan banyaknya uang yang dimiliki, mereka aktif bepergian dengan menggunakan kendaraan mewah, serta mengenakan model pakaian yang sedang trend dilengkapi aksesori, menuju kantor, pusat perbelanjaan dan tempat hiburan lainnya. Melihat gejala dia atas, dengan jiwa bisnisnya para produsen memanfaatkan wanita untuk memasarkan produknya.
Wanita merupakan sasaran empuk untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya. Setiap produk yang dihasilkannya selalu berorientasi kepada kebutuhan wanita, seperti alat-alat rumah tangga yang serba otomatis, alat kosmetika, fashion beserta aksesoris dan barang mewah lainnya. Wanita selain sebagai obyek atau konsumen, juga dijadikan subyek suatu produk iklan. Ini bisa dilihat di tv-tv yang menayangkan iklan suatu produk yang sebagian besar mengeksploitasi tubuh wanita. Semuanya ini menjadikan wanita menjadi konsumtif terhadap produk-produk yang ditawarkan.
Misal, untuk alat kosmetik. Karena wanita dari sananya sudah dikodratkan untuk jadi idola (pengidolanya adalah pria), maka secara naluri mereka ingin mempercantik diri agar pengidolanya tertarik padanya. Yaitu dengan cara merias diri agar kelihatan lebih cantik, seperti bulu mata dibuatnya lebih lentik dan tampak tebal dengan mascara, lipstick sebagai pemerah bibir, dan lain sebagainya. Karena beragamnya jenis kosmetik yang ditawarkan, akhirnya wanita ingin mencoba dari satu produk ke produk lain untuk mencari yang cocok dengan jenis warna kulitnya, yang bisa mengocek uang yang dimilikinya. Juga seiring dengan bergantinya masa, model pakainan, tas sepatu serta aksesoris dan perhiasan lainnya akan berubah sesuai dengan trendnya dan wanita akan terbawa arus oleh perubahan tersebut. Wanita akan merasa percaya diri, bila pakaian yang dikenakannya sesuai dengan kepribadian dan mode yang lagi trend. Meskipun harganya mahal, kalau seorang wanita sudah tertarik pada suatu pakaian, akan mengundang selera untuk membelinya.
Selain itu kian maraknya alat-alat rumah-rumah tangga yang dapat digunakan secara praktis dan mudah, dari alat memasak, mencuci, sampai alat membersihkan rumah, semuanya serba otomatis, seperti kompor listrik, rice cooker, freezer, microwave, mesin cuci, vacuum cleaner dan lai-lain, yang dapat meringankan pekerjaan rumah sehari-hari. Wanita pekerja akan lebih cepat tertarik akan barang serba otomatis, jika perlu akan membelinya. Alasan yang dibuat memang cukup rasional, dengan menggunakan alat rumah tangga yang serba elektrik, pekerjaan rumah dapat dikerjakan dengan ringan dan cepat, sehingga tidak menyita waktu untuk melakukan aktivitas lainnya. Dengan jadwal padat, wanita menuntut suatu kepraktisan dan kemudahan dalam segala hal, baik itu pekerjaan rumah, makanan siap saji., tidak anaeh bila pusat perbelanjaan dipenuhi wanita untuk memenuhi kebutuhannya. (Ruhyani Thea)